Akhir Tahun, BIJB Target Layani 14 Rute Penerbangan

MAJALENGKA-Tidak ada keraguan. Pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menyatakan sudah siap jika akhirnya PT Angkasa Pura II mengalihkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Kertajati. Menurut Corporate Communication BIJB Andrian Salam, rencana peralihan itu merupakan kabar baik untuk meningkatkan aktivitas penerbangan di bandara yang belum genap berusia 6 bulan itu. “Kalau pemerintah berencana begitu, kami menyambut baik. Karena Bandara Kertajati diproyeksikan untuk meng-cover area Jawa Barat dengan potensi 17 juta penumpang,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Peralihan tersebut, menurut Andrian, akan memacu aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati yang kini masih relatif sepi. Ia memastikan Bandara Kertajati sangat siap menampung penerbangan yang dialihkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung. Dari sisi infrastruktur, BIJB Kertajati telah memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter, dan akan menjadi 3.000 meter pada Januari 2019. Selain itu, saat ini Bandara Kertajati telah memiliki fasilitas sebanyak 48 check in counter. Dari jumlah tersebut, bandara seluas 1.800 meter persegi itu baru mengaktifkan 12 check in counter. “Jadi kami sudah sangat siap. Sangat memadai. Target kami sebetulnya pada periode Juni-Desember 2018 kami mampu mengangkut sebanyak 2,7 juta penumpang,” imbuhnya. Lebih lanjut dikatakan, BIJB Kertajati menargetkan 14 rute penerbangan akan dilayani pada akhir tahun ini. Saat ini BIJB Kertajati masih melayani dua rute penerbangan yakni tujuan Surabaya dan Medan. Serta satu penerbangan internasional, yakni penerbangan umrah ke Tanah Suci. “Minggu depan rencananya akan ada tambahan rute menuju Lampung dan Semarang,” paparnya. Kini sosialisasi dan koordinasi lintas sektoral terus digencarkan pihak pengelola bandara. Agar keberadaan bandara semakin dikenal luas dan masyarakat mulai memanfaatkan penerbangan dari BIJB Kertajati. Seperti diketahui, rencana peralihan penerbangan dari Bandung ke Kertajati itu diungkapkan oleh Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Ia mengatakan rencana  peralihan dimulai Desember 2018. Kini proses peralihan masih dalam tahap finalisasi. (day-mg)

Sumber: